Hampir dapat dipastikan jika setiap manusia didalam tidurnya seringkali mengalami yang namanya "Mimpi", entah itu mimpi yang jelas ( mudah di ingat setelah bangun dari tidur ) atau tidak begitu jelas ( karena lupa ). Di dalam keyakinan orang Jawa ( keyakinan para leluhur ) bahwa mimpi bisa dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
- Titiyoni
- Gondoyoni
- Puspotajem
Yang dimaksud "Titiyoni" adalah mimpi yang tidak mempunyai arti sama sekali, karena mimpi ini terjadi antara jam 18.00 sampai jam 23.00. Saat-saat tersebut biasa terjadi mimpi-mimpi karena faktor psikologis yang dipengaruhi oleh tubuh yang sedang capek. Titiyoni juga sering disebut "Kembangnya Orang Tidur"
2. GONDOYONI
Yang dimaksud dengan "Gondoyoni" adalah mimpi yang terkadang mempunyai lambang dan arti tertentu, tetapi terkadang tidak mempunyai arti sama sekali atau karena hanya " Kembangnya Orang Tidur". Pada saat "Gondoyoni" mimpi terjadi antara jam 23.00 sampai jam 02.00.
3. PUSPOTAJEM
Yang dimaksud dengan "Puspotajem"adalah jenis mimpi yang mempunyai arti tertentu bagi orang yang bersangkutan. Mimpi ini memang langsung ada kontak dengan alam ghaib. Terjadi antara jam 02.00 sampai dengan jam 05.00 pagi.
Di dalam sejarah bangsa Romawi dan Yunani Kuno, manusia sudah membuat gambaran mimpi beserta penafsirannya. Itu terjadi semenjak ribuan tahun lalu. Di sepanjang jaman hingga sekarang ini para pakar mimpi selalu membuat penelitian-penelitian tentang arti sebuah mimpi. Cara menafsirkan mimpi yang didasarkan atas pengamatan langsung terhadap sejarah-sejarah mimpiyang dihimpun orang dalam bentuk buku. Salah satu dari sekian banyak buku tafsir mimpi yang termasyur adalah hasil karya Artemidoros, yaitu seorang pengarang berkebangsaan Yunani yang hidup di abad ke-2 Masehi. Kemudian pengetahuan tafsir mimpi ini melintas dari Yunani hingga ke Arab.Dan sekitar abad ke-9 munculah buku tentang mimpi yang berjudul " ONE IROCRITICA "yang dikarang oleh Achmad Serim salah seorang khalifah penafsir mimpi dari Arab. Tapi sayang buku tersebut sewaktu terjadi 'perang salib' dibawa ke Eropa dan diterjemahkan kedalam bahasa Latin. Sekitar awal abad ke-20 para ilmuwan yang dipelopori oleh Sigmund Frend mulai menyadari kembali tentang pentingnya arti mimpi serta penafsirannya, sebagai suatu tanda dari kondisi rohani dan jasmani manusia. Akibat sejak saat itu secara sistematis, para psikolog mulai melaksanakan penelitian terhadap mimpi yang pernah dialami manusia.
Dalam sejarah kenabian, Nabi Yusuf A.S. sangat terkenal dalam menafsirkan mimpi. Di ceritakan dalam QS. Yusuf, bagaimana seorang raja di negeri Mesir telah bermimpi yang aneh dan setelah memintakan keterangan tentang arti mimpinya itu, tak seorangpun daripada para ahli tafsir mimpi yang mampu menafsirkan mimpinya.
Mimpi sang Raja tersebut adalah sbb:
Raja bermimpi melihat 7 ekor sapi yang gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus. Dan kemudian dilihatnya muncul 7 tangkai gandum yang subur dililit oleh 7 tangkai gandum yang kurus kering. Namun setelah raja minta keterangan dari ahli-ahli tafsir mimpi, tak seorangpun diantara mereka yang sanggup menerangkan tafsirannya. Kemudian raja memanggil Nabi Yusuf A.S. untuk menerangkan tafsirannya. Dan arti dari tafsir mimpi yang dialami raja adalah "Pada saat-saat mendatang di negeri Mesir, rakyat seluruhnya dinegeri itu akan mengalami masa jaya dan subur pertaniannya selama 7 tahun dan sesudah itu akan datang masanya musim paceklik atau musim kemarau selama 7 tahun". Dan ternyata betul juga apa yang dikatakan Nabi Yusuf A.S.
0 komentar:
Posting Komentar